Meski tercatat sebagai agama mayoritas di Indonesia, angka buta aksara Alquran masih memprihatinkan. Mengutip data Sensus Nasional Badan Pusat Statistik (BPS) 2018, buta huruf Alquran mencapai 53,57 persen.
Data Kementrian Agama, setiap tahun kebutuhan mushaf Alquran di Indonesia mencapai enam juta eksemplar. Sementara itu data Kemenag dalam kurun waktu tahun 2016 – 2020 baru bisa mencetak 1,7 juta eksemplar Alquran. Itu artinya rata-rata setiap tahun hanya mencetak sekitar 300 ribu eksemplar mushaf Alquran.
Meskipun penduduk Muslim di Indonesia ada sekitar 200 juta orang, namun jumlah Al Qur’an yang dicetak setiap tahunnya masih jauh di bawah jumlah yang dibutuhkan
Jika jumlah penduduk muslim di Indonesia sekitar 200 juta dan diasumsikan satu keluarga itu empat orang, maka idealnya kebutuhan mushaf sekitar 50 juta.
Sinergi Puspita mencoba berkontribusi terhadap pemecahan permasalahan tersebut dengan beberapa program.